Pengertian Filsafat Secara Umum, Etimologi dan
Menurut Para Ahli
pengertian filsafat
(filosofi) secara umum, secara etimologi dan definisinya menurut para ahli
(filsuf), baik filsuf yang berasal dari barat, timur dan Indonesia. Filsafat
adalah kajian masalah umum dan mendasar tentang persoalan seperti eksistensi,
pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Filsafat bisa juga diartikan
sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan.
Filsafat juga merupakan
studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis
dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu
dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, harus dan
mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika adalah sebuah ilmu
yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat
filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak disamping
nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan
ketertarikan. Filsafat juga berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling
dalam, sesuatu yang biasanya tidak tertsentuholeh disiplin ilmu lain dengan
sikap skeptic yang mempertanyakan segala hal.
Setelah membahas sekilas
mengenai definisi filsafat (filosofi), maka dapat disimpulkan bahwa filsafat
memiliki hubungan dengan upaya menemukan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang
ada melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal. Kebenaran yang dihasilkan
oleh pemikiran filsafat adalah jawaban dalam bentuk gagasan atau ide. Adapun
tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan
menyeluruh dalam sistem yang konseptual. Filsafat menghasilkan pula kebenaran
yang bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengetahui bagaimana
cara mengadakannya.
Pengertian Filsafat Secara
Etimologi
Secara etimologis, kata
filsafat memiliki arti yang sepadan dengan kata falsafah dalam bahasa Arab atau
kata philosphy dalam bahasa Inggris, atau kata philoshopie dalam bahasa Prancis
dan Belanda, atau philoshophier dalam bahasa Jerman. Semua kata tersbut berasal
dari kata Latin philosophia sebuah kata benda yang merupakan hasil dari
kegiatan philoshopien sebagai kata kerjanya. Kata philosphia sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia (persahabatan, atau
tertarik kepada…) dan sophos (kebijaksanaan, ketrampilan, pengalaman praktis,
dan intelgensi). Kata yang hampir sama dengan philien atau philia dan sophos
tersebut juga dijumpai dalam bahasa Latin, yaitu : philos (teman atau sahabat)
dan sophia (kebijaksanaan). Dengan demikian, secara etimologis kata filsafat
dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan, atau cinta
pada pengetahuan yang bijaksana, atau dapat diartikan pula sebagai cinta secara
mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan atau
cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran (love of wisdom or
love of the vision of truth).
Jadi secara etimologis,
kata filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan
kebijaksanaan.
Pengertian Filsafat Menurut
Para Ahli
Kerana luasnya lingkungan
pembahasan mengenai ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau ahli filsafat baik
dari barat maupun timur berbeda beda dalam mendefiniskan mengenai apa itu
filsafat. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertian filsafat
menurut para ahli dan pakar filsuf secara lengkap,
Menurut
Cicero : Filsafat adalah sebagai
“ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan
filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ).
Menurut Aristoteles : Filsafat adalah memiliki
kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian
filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah
dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Menurut Ibnu
Sina : Hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang ada
berebeda-beda, terdapat ada yang hanya “mungkin ada”
Menurut
Plato : Filsafat adalah pengetahuan
tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang
asli).
Menurut Al
Farabi : Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan
bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
Menurut Thomas
Hobbes : Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan
perhubungan hasil dan sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu
senantiasa adalah suatu perubahan.
Menurut
Al-Kindi : Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat
segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia. Ia memberikan pengertian filsafat
di kalangan umat Islam membagi filsafat itu dalam tiga lapangan :
- Ilmu Fisika (al-ilmu
al-tabiyyat), merupakan tingkatan terendah;
- Ilmu Matematika
(al-ilmu al-riyadil), tingkatan tengah;
- Ilmu Ketuhanan
(al-ilmu ar-rububiyyat), tingkatan tertinggi.
Menurut Johann Gotlich
Fickte : Filsafat merupakan ilmu
dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat
membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari
seluruh kenyataan.
Menurut Imanuel
Kant : Filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang
didalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan
antropologi. Yaitu,
Menurut Paul
Nartorp : Filsafat sebagai ilmu dasar
hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir
yang sama, yang memikul sekaliannya.
Menurut Harold H.
Titus : Harold membagi pengertian filsafat sebagai berikut,
- Filsafat adalah
sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya
diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau
pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;
- Filsafat adalah suatu
usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
- Filsafat adalah
analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian
( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian
manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Menurut Bertrand
Russel : Filsafat adalah sesuatu yang berada di
tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat
berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan
definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun,
seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas
tradisi maupun otoritas wahyu.
Menurut Stephen R.
Toulmin : Filsafat adalah Sebagai
suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur
yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan,
pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan,
pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai
landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal,
metodologi praktis, dan metafisika.
Menurut Rene
Descartes : Filsafat adalah kumpulan
segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok
penyelidikannya
Menurut Francis
Bacon : Filsafat adalah induk agung
dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
Menurut Dr. A. C
Ewing : Mengatakan bahwa kebenaran, materi, budi, hubungan
materi dan budi, ruang dan waktu, sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme
dan tuhan adalah termasuk pertanyaan-pertanyaan poko filsafat
Menurut Fichte : Menyebut filsafat sebagai
Wissenschafslehre : ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang menjadi
dasar segala ilmu.
Menurut John
Dewey : Filsafat haruslah dipandang
sebagai suatu pengungakap mengenai perjuangan manusia secara terus meners dalam
upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia
terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita politi yang baru dan
tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
Menurut Dr. M. J.
Langeveld : Pengertian Filsafat sebagai
ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah: ” lingkungan masalah
keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya) ” lingkungan masalah
pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika) ” lingkungan masalah
nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi).
Menurut
Kattsoff ; Bahwa pengertian filsafat
menurut Kattsoff adalah sebagai berikut
- Filsafat adalah
berpikir secara kritis,
- Filsafat adalah
berpikir dalam bentuk yang sistematis.
- Filsafat menghasilkan
sesuatu yang runtut.
- Filsafat adalah
berpikir secara rasional.
- Filsafat bersifat
komprehensif.
Menurut
Henderson : Filsafat diartikan sebagai
suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar akarnya mengenai
segala sesuatu yang ada. “philosophy means the attempt to conceive and present
inclusive and systematic view of universe and man’s in it”
Menurut Roger
Garaudy : Bahwa pengertian filsafat yang berbeda beda itu
wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana sarana, akan tetapi mengajukan
pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna makna.
Menurut
Berling : Pengertian filsafat adalah
pemikiran yang bebas, di ilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul
dari pengalaman pengalaman (experience).
Menurut Walter
Kuffman : Bahwa pengertian filsafat adalah pencarian akan
kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi argumentasi, tanpa
memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya terlebih dahulu.
Menurut Verhoeven : Filsafat adalah
meradikalkan keheranana ke segala penjuru.
Menurut Anton
Bakker : Bahwa filsafat memiliki
tempat dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliputi semua dimensi ilmu ilmu
lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh karena
itu, filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang menjadi objek
formalnya menurut sebab-sebab yang mendasar (per ultima causas).
Menurut John Brubacher : Bahwa filsafat yang berasal
dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar.
Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya, dalam proses
pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal
dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah
induk atau ratu ilmu pengetahuan.
Menurut Dogobel
Runes : Bahwa filsafat berasal dari
kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein= to love,
sophia=wisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (=the most general
science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian
ini tidak dibedakan dengan sains
Menurut Soetrionon dan Rita
Hanafie : Pengertian filsafat secara
umum adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk
memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan apa
hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu.
Menurut
Notonegoro : Filsafat menelaah hal-hal
yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak
berubah, yang disebut hakekat.
Menurut Harun
Nasution : Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib
(logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan
sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan
Menurut Prof. Dr. N
Driyarkara S. J : Filsafat sebagai perenungan
yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan
tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan.
Menurut Sidi
Gazalba : Berfilsafat ialah mencari
kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang
dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Menurut Prof Drs. Hasbullah
Bakry, S.H : Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah
mencapai pengetahuan itu.
Menurut Koento Wibisono : Bahwa filsafat dapat
didefinisikan dalam satu segi adalah sebagai ilmu yang berusaha memahami
hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya, sehingga
filsafat merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakikat ilmu pengetahuan
itu sendiri.
Menurut Prof. Dr. Ismaun,
M.Pd. : Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan
qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis,
fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan
kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
Menurut Prof. Mr. Mumahamd
Yamin : Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia
menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
Menurut Prof. Dr. Fuad
Hasan : Filsafat adalah suatu
ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari
akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang
radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang
universal.
Menurut Imam
Barnadib : Bahwa arti filsafat adalah sebagai pandangan
menyeluruh dan sistematis. Disebut meyeluruh, karena pandangan filsafat bukan
hanya sekedar pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang dapat menembus di
balik pengetahuan itu sendiri. Dengan pandangan seperti ini akan terbuka
kemungkinan untuk menemukan hubungan pertalian antara semua unsur yang
dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan kedalaman mengenai kebijakan.
Dikatakan sistematis, karena filsafat menggunakan berpikir secara sadar,
teliti, teratur, sesuai dengan hukum hukum yang ada.
Menurut
Darmodihardjo : Filsafat sebagai pemikiran
dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai
keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh
(universal).
Ir.
Putjowijatno : Filsafat sebagai ilmu yang
berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan
atas pikiran bela.
Menurut Pudjo Sumedi AS.,
Drs.,M.Ed. & Mustakim,
S.Pd.,MM : Istilah dari filsafat
berasal bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya
dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti: ”philosophic” dalam kebudayaan
bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris;
“philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
Demikianlah penjelasan
megenai definisi dan pengertian filsafat (filosofi) secara umum, etimologi dan
menurut para ahli secara lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan
pengetahuan dalam memahami apa itu filsafat.
Komentar
Posting Komentar